Ada waktu untuk berdukaDan ada waktu untuk tertawaUntuk segala sesuatunyaAda waktunyaAda waktu untuk merombakDan ada waktu untuk membangunKau jadikan semuanya indahPada waktunyaWalau kini ku menabur benihSambil mencucurkan air mataKupercaya suatu saat kukan menuaiBerkasnya, sambil bersorak soraiSeluruhmasyarakat Indonesia tentunya merasa kehilangan akan sosok cerdas tersebut. Namun, sebenarnya berapa lama waktu yang wajar
Indah Pada Waktunya Ada waktu untuk berduka dan ada waktu tuk tertawa Untuk segala sesuatunya ada waktunya Ada waktu untuk merombak dan ada waktu tuk membangun Kau jadikan semuanya indah pada waktunya Walau kini ku menabur benih sambil mencucurkan air mata ku percaya suatu saat ku kan menuai bekasnya sambil bersorak-sorak Ada waktu untuk merombak dan ada waktu tuk membangun Kau jadikan semuanya indah semua indah pada waktunya Walau kini ku menabur benih sambil mencucurkan air mata ku percaya suatu saat ku kan menuai berasnya sambil bersorak-sorak Ho ho ho ho… Walau kini ku menabur benih sambil mencucurkan air mata ku percaya suatu saat ku kan menuai bekasnya sambil bersorak-sorak Suatu saat ku kan menuai bekasnya sambil bersorak-sorak
AdaWaktu Tuk Berduka Ada Waktu Tuk Bersuka Ada Waktu Tuk Berdiam Ada Waktu Tuk Berkata Namun Di Atas Sgalanya Ku Tau Allahku Bekerja Mendatangkan Kebaikan Tolong lakukan dengan baik untuk meminta saya untuk rincian lebih lanjut tentang Ibu dan saya akan menginstruksikan, dan ada bukti pinjaman, hubungi LADY ESTHER melalui email Ada waktu untuk berduka Dan ada waktu tuk tertawa Untuk segala sesuatunya Ada waktunya Ada waktu untuk merombak Dan ada waktu tuk membangun Kau jadikan semuanya indah Pada waktunya Walau kini ku menabur benih Sambil mencucurkan air mata kupercaya Suatu saat ku kan menuai berkasnya Sambil bersorak-sorai Chord C C D D E F F G G A A B D G Ada waktu untuk berduka Em A7 D A7 dan ada waktu tuk tertawa D E Untuk segala sesuatunya Em C A7 Ada waktunya D G Ada waktu untuk merombak Em A7 D A7 Dan ada waktu tuk membangun D E Kau jadikan semuanya indah Em A D Am D7 Pada waktunya G A D Walau kini ku menabur benih B7 Em A Sambil mencucurkan air mata D7-Em-Fm D7 G Ku percaya suatu saat A7 D- Cm-Bm Ku kan menuai bekasnya Em A7 D Sambil bersorak-sorai Kematianmembawa perpisahan selamanya di dunia ini sehingga tidak heran jika pergumulan akibat kematian seseorang yang dikasihi seringkali membuat mereka yang ditinggalkan sangat terpuruk. 20+ Ayat Alkitab yang Menguatkan Diri Saat Berduka. Sedih boleh, namun jangan berlarut-larut dalam kesedihan. Selalu ada penghiburan bagi yang berduka."Indah Pada Waktunya" Ada waktu tuk berdukaada waktu tuk bersukaada waktu tuk berdiamada waktu tuk berkataNamun diatas s'galanyaku tahu Allah ku bekerjamendatangkan kebaikan bagi yang mengasihiNyaDi saat yang kualamitak sp'erti yang kuinginidi saat tiada jawabanmengapa harus terjadiNamun diatas s'galanyaku tahu Allah ku bekerjamendatangkan kebaikan bagi yang mengasihiNyaReffMungkin tak kupahamiapa yang kini aku alaminamun ku tahu pastiKasih Allahku takkan berhenti...kan ku s'rahkan semua pergumulanku padaMu Yesuskar’na ku tahu pasti semuanya kan jadi indah pada waktunya...Turutberduka untuk atas segala kehilangannya, turut berdoa disini, karna Tuhan pasti punya rencana untuk segala sesuatunya. dan Tuhan tidak pernah terlambat atau salah perhitungan, selalu ada waktu untuk segalanya..just keep your faith in ada waktu untuk meninggal; Ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut Jakarta Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang lebih dikenal dengan BJ Habibie wafat pada usia 83 tahun. Bapak Teknologi Indonesia itu mengembuskan napas terakhir pada hari Rabu, 11 Sepptember 2019 pukul WIB, atau setelah 10 hari dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Duka yang mendalam tentunya tidak hanya dirasakan oleh keluarga, tetapi juga segenap bangsa Indonesia. Seluruh masyarakat Indonesia tentunya merasa kehilangan akan sosok cerdas tersebut. Namun, sebenarnya berapa lama waktu yang wajar untuk mengalami rasa berduka? Jovita Ferliana, psikolog anak dan keluarga menjelaskan, kalau berdasarkan teori, sebenarnya enam bulan pertama masa berduka itu masih dianggap wajar. Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini? "Jadi kalau misalnya orang tua atau pasangan yang meninggal, enam bulan pertama merasa berduka itu merupakan hal yang wajar,” ujar Jovita. “Rasa berduka ini kan bisa macam-macam tipenya. Misalnya kita mendengarkan lagu favorit mereka bisa membuat kita menangis. Atau kalau misalnya saat jalan-jalan ke mall, ada masakan kesukaan mereka bisa membuat kita nangis,” ujar Jovita. Siswa SD Negeri Joglo Solo menunjukkan pesawat kertas lipat yang dibuatnya untuk acara Doa Bersama bagi almarhum Presiden ke-3 Republik Indonesia BJ Habibie Foto Antara/Maulana Surya Namun jika rasa duka yang dirasakan sudah lebih dari enam bulan. Bisa-bisa itu menjadi pertanda sesuatu yang lebih serius. "Setelah enam bulan, biasanya rasa berduka sudah mereda karena kita sudah bisa menerima kemudian sudah bisa kembali ke kehidupan sehari-hari. Akan tetapi kalau sudah lebih dari enam bulan namun rasa berduka tersebut masih ada dan tidak berkurang atau bahkan semakin parah, perlu penanganan lebih lanjut yaitu harus ke psikolog atau psikiater,” ujar Jovita. Lebih lanjut, Jovita menambahkan, jika memang rasa berduka tersebut diikuti dengan rasa bersalah atau guilty feeling yang kemudian berujung pada hal-hal yang lebih buruk. Maka sebaiknya segera konsultasikan ke ahlinya. Dalam mengatasi rasa berduka, menurut Jovita hal tersebut merupakan salah satu yang cukup sulit. “Kesedihan yang paling sulit diatasi itu biasanya karena ada anggota keluarga yang meninggal, terutama pasangan atau orang tua. Dan emosi yang dirasakan oleh orang yang berduka juga bisa berbeda-beda, bisa sedih, marah, atau justru merasakan perasaan bersalah,” terang Jovita. BJ Habibie sendiri diberitakan pada saat-saat terakhir sebelum menghembuskan napas terakhir didampingi seluruh keluarga terdekat. Ilham Akbar Habibie, putra sulung BJ Habibie menyebutkan bahwa Presiden Ketiga Republik Indonesia tersebut meninggal dalam pelukan keluarga. FIR . 354 357 104 462 265 178 245 137