Penjelasan Hadits Tentang Mensyukuri Nikmat Allah Swt. Semua sumber daya alam yang ada merupakan rezeki dan nikmat dari Allah Swt yang tak terhitung nilainya dan dikaruniakan Allah Swt kepada manusia, oleh karena itu manusia seharusnya pandai-pandai mensyukurinya dan salah satu bentuk mensyukuri nikmat Allah Swt adalah dengan beribadah kepada-Nya, memelihara Alam dan tidak merusaknya. a. Hadits Riwayat Abu أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَشْكُرُ اللَّهَ مَنْ لَا يَشْكُرُ النَّاسَ Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda "Tidak dianggap bersyukur kepada Allah orang yang tidak bersyukur kepada manusia." HR. Abu Duwud. b. Hadits Riwayat Muslim. عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ انْظُرُوا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلَا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لَا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ Dari Abu Hurairah berkata Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda “Pandanglah orang yang berada dibawah kalian, jangan memandang yang ada di atas kalian, itu lebih laik membuat kalian tidak mengkufuri nikmat Allah” HR. Muslim. Dalam hadis ini, Rasulullah Saw memperingatkan , bahwa manusia harus bersikap syukur terhadap nikmat Allah Swt yang dianugerahkan kepadanya. Dan resep yang dijelaskan Rasulullah Saw adalah manusia agar memandang ke bawah atau lebih rendah dalam hal keduniaan seperti; kedudukan, pangkat, dan harta kekayaan karena hal tersebut akan mendorong manusia untuk lebih bersyukur. Dan Manusia harus sadar bahwa, kedudukan atau pangkat serta harta kekayaan yang lebih tinggi yang dimiliki orang lain itu merupakan ujian, sehingga manusia lebih selamat memandang ke bawah dalam hal tersebut. sehingga terhindar dari sikap mengandai-andai yang menimbulkan manusia akan jauh dari syukur nikmat. c. Hadits Riwayat Ahmad. Dalam hadits yang lain disebutkan bahwa orang yang berterima kasih atas pemberian orang lain karena Allah Swt, maka pada hakekatnya orang tersebut telah bersyukur kepada Allah Swt sebagaimana hadits yang berbunyi قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَشْكُرُ اللَّهَ مَنْ لَا يَشْكُرُ النَّاسَ Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda "Tidak akan bersyukur kepada Allah orang yang tidak berterima kasih kepada manusia." HR. Ahmad. Kita perlu melihat ke atas dalam upaya memberi motivasi dorongan diri berusaha, sepanjang dalam batas yang dibenarkan syari’at Islam. Larangan melihat orang yang kedudukannya yang lebih tinggi semata-mata untuk mencegah timbulnya rasa iri hati dan sifat-sifat tidak terpuji lainnya yang akhirnya tidak mensyukuri nikmat Allah Swt. Dalam hadis tersebut kita juga dianjurkan bersikap qanaah yaitu menerima apa adanya atas pemberian Allah Swt atau merasa puas dan rela atas bagiannya setelah berusaha. Orang yang mempunyai sifat qanaah tentunya tidak akan mempunyai sikap tamak terhadap apa yang dimiliki oleh orang lain. Sifat qanaah mengandung sifat positif di antaranya adalah menerima apa yang terjadi, realistik nyata, dinamis atau bersemangat, tenang, stabil jiwanya, optimis, dermawan, tawakkal, dan selalu bersyukur atas nikmat Allah Swt. Adapun sikap ambisius yang berlebihan akan menanamkan sifat-sifat negatif, antara lain selalu berangan-angan, tamak, pemburu duniawi semata tanpa perhitungan, pemborosan, dan ingkar atau kufur nikmat. Hadits di atas juga memberikan tuntunan kepada kita untuk mengambil langkah pencegahan yang disampaikan oleh Rasulullah Saw agar ummatnya tidak menjadi rakus, tamak, dan diperbudak duniawi sehingga jiwanya terbelenggu oleh duniawi, akibatnya tidak mau berbuat baik terhadap sesama serta lupa akan pemberian dari Allah Swt, padahal apapun yang telah diterima oleh manusia di dunia kelak akan dimintai pertanggungan jawab atas pemberian tersebut. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits nabi Muhammad Saw sebagai berikut عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِأَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَتُسْأَلُنَّ عَنْ هَذَا النَّعِيمِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُيُوتِكُمْ الْجُوعُ ثُمَّ لَمْ تَرْجِعُوا حَتَّى أَصَابَكُمْ هَذَا النَّعِيمُ Dari Abu Hurairah radiyallahu anhu, ia berkata Rasulullah Saw bersabda kepada Abu Bakar dan Umar “Demi zat yang jiwaku yang ada di tangan kekuasaan-Nya niscaya akan ditanya tentang nikmat ini pada hari kiamat. Kamu dikeluarkan dari rumah-rumahmu dalam keadaan lapar, kemudian kamu tidak akan kembali sehingga kamu mendapatkan kenikmatan ini” HR. Muslim. Kemudian agar kita mampu menjadi orang yang pandai bersyukur dan kelak bisa mempertangung jawabkan pada hari kiamat terhadap apa yang telah diberikan kepada kita, Allah Swt memberikan tuntunan agar kita banyak berzikir dan berdoa. Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang hadits mensyukuri nikmat Allah Swt dan penjelasannya. Sumber Buku Al Qur'an Hadits Kelas XI MA Kementerian Agama Republik Indonesia, 2015. Kunjungilah selalu semoga bermanfaat. Aamiin.
NaskahPildacil - Anak Sholeh. Teks ceramah dai cilik lucu. Naskah pidato berikut ini adalah naskah pidato bahasa alay yang sangat lucu dan unik. Dari itu marilah kita semangat lagi untuk. Teks Pidato Untuk Da Iah Cilik Tema Hikmah Puasa Ramadhan Aini Aziz. Bukan teks atau isi pidato saja yang penting. JAKARTA - Doa merupakan 'senjata' bagi orang yang beriman. Dengan berdoa dalam waktu susah maupun senang, Allah SWT akan senantiasa memudahkan segala perkara yang hamba-Nya lalui. Dalam buku Kumpulan Doa Doa terbitan Kementerian Agama disebutkan doa agar senantiasa mensyukuri nikmat Allah. Berikut lafaznya رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا ا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ "Robbi awzi'niy an asykuro ni'matakallati an'amta alayya wa ala walidayya wa an a'mala shoolihan tardhohu wa adkhilniy birohmatika fi ibaadikassholihin." Yang artinya, "Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan untuk mengerjakan amal sholih yang Engkau ridhoi, serta masukkanlah aku ke dengan rahmat-Mu ke dalam golongan orang-orang yang saleh." Dijelaskan mengenai anjuran dan juga keutamaan membaca doa-doa harian, yakni sesungguhnya dengan berdoa, Allah dapat menghapuskan kesulitan, memberikan kemudahan, dan meluaskan hati orang-orang yang beriman. Tak hanya itu, doa juga merupakan ibadah sebagaimana yang pernah disampaikan Rasulullah SAW. Nabi Muhammad SAW bersabda إِنَّ اَلدُّعَاءَ هُوَ اَلْعِبَادَةُ "Doa itu adalah ibadah." Bahkan Allah SWT berfirman dalam Alquran Surat Ghafir ayat 60 وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ Yang artinya, "Dan Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina." Baca juga Masuk Islam, Zilla Fatu Putra Umaga Pegulat WWE Ini Beberkan Alasannya yang Mengejutkan Selain itu, keutamaan lainnya dari membaca doa adalah sebagaimana yang disampaikan Rasulullah SAW sebagai berikut لَيْسَ شَيْءٌ أَكْرَمَ عَلَى اَللَّهِ مِنَ الدُّعَاءِ Yang artinya, "Tiada yang lebih mulia di hadapan Allah selain doa." HR Ibn Hibban dan al-Hakim Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Allah SWT akan menutup aib orang yang rajin berdoa. Rasululullah SAW bersabda من سره أن يستجيب الله له عند الشدائد فليكثر الدعاء في الرخاء “Barang siapa menghendaki doanya dikabulkan oleh Allah saat susah dan ditimpa musibah, hendaklah ia memperbanyak doa ketika sedang lapang.” HR Tirmidzi BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di SiniPenjelasan Hadits Mengenai Mensyukuri Enak Allah Swt. Semua sumur daya alam yang terserah merupakan rezeki dan legit dari Almalik Swt yang tak terhitung nilainya dan dikaruniakan Allah Swt kepada sosok, oleh karena itu manusia seharusnya pandai-pakar mensyukurinya dan salah satu bentuk mensyukuri nikmat Allah Swt adalah dengan beribadah kepada-Nya, memelihara Alam dan tidak merusaknya. a. Hadits Riwayat Serdak Dawud. عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَشْكُرُ اللَّهَ مَنْ لَا يَشْكُرُ النَّاسَ Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu alaihi wasallam, ia mengomong “Tidak dianggap bersyukur kepada Yang mahakuasa bani adam yang tidak berterima kasih kepada hamba allah.” HR. Duli Duwud. b. Hadits Riwayat Orang islam. عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ انْظُرُوا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلَا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لَا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ Berpunca Abu Hurairah berkata Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda “Pandanglah orang yang bakir dibawah kalian, jangan memandang yang ada di atas kalian, itu lebih laik membentuk kalian bukan mengkufuri nikmat Sang pencipta” HR. Muslim. Dalam hadis ini, Rasulullah Saw memperingatkan , bahwa manusia harus bersikap syukur terhadap nikmat Yang mahakuasa Swt nan dianugerahkan kepadanya. Dan sosi nan dijelaskan Rasulullah Saw adalah basyar agar memandang ke asal atau kian rendah kerumahtanggaan hal keduniaan seperti; singgasana, pangkat, dan harta kekayaan karena hal tersebut akan mendorong manusia cak bagi lebih bersyukur. Dan Manusia harus ingat bahwa, geta atau pangkat serta harta khasanah nan bertambah tinggi yang dimiliki anak adam bukan itu ialah ujian, sehingga anak adam lebih selamat memandang ke asal internal hal tersebut. sehingga terhindar bersumber sikap mengandai-andai yang menimbulkan individu akan jauh dari syukur mak-nyus. c. Hadits Riwayat Ahmad. Privat hadits nan tidak disebutkan bahwa orang yang berterima karunia atas pemberian orang lain karena Allah Swt, maka pada hakekatnya orang tersebut telah bersyukur kepada Allah Swt sebagaimana hadits yang berbunyi قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَشْكُرُ اللَّهَ مَنْ لَا يَشْكُرُ النَّاسَ Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda “Tidak akan bersyukur kepada Tuhan khalayak yang enggak akseptabel karunia kepada sosok.” HR. Ahmad. Kita mesti melihat ke atas privat upaya memberi motivasi galakan diri berusaha, selama dalam batas yang dibenarkan syari’at Selam. Larangan melihat orang yang kedudukannya yang bertambah tinggi namun cak bagi mencegah timbulnya rasa iri hati dan sifat-sifat lain terpuji lainnya yang akhirnya tidak mensyukuri lemak Allah Swt. Dalam hadis tersebut kita juga dianjurkan bersikap qanaah yaitu menerima apa adanya atas pemberian Allah Swt atau merasa plong dan rela atas bagiannya setelah berusaha. Orang yang mempunyai sifat qanaah tentunya tidak akan mempunyai sikap tamak terhadap barang apa yang dimiliki maka dari itu orang enggak. Kebiasaan qanaah mengandung sifat kasatmata di antaranya ialah mengakuri barang apa nan terjadi, realistik positif, dinamis maupun bersemangat, sepi, stabil jiwanya, optimis, dermawan, tawakkal, dan selalu bersyukur atas mak-nyus Allah Swt. Adapun sikap ambisius yang berlebihan akan menanamkan resan-sifat negatif, antara bukan selalu berangan-angan, tamak, pemburu duniawi semata tanpa perhitungan, pemborosan, dan ingkar atau kufur nikmat. Hadits di atas juga memasrahkan les kepada kita buat cekut ancang pencegahan yang disampaikan oleh Rasulullah Saw hendaknya ummatnya tidak menjadi pajuh, tamak, dan diperbudak materialisme sehingga jiwanya terbelenggu oleh duniawi, alhasil tidak mau melakukan baik terhadap sesama serta pangling akan pemberian dari Allah Swt, sedangkan apapun yang telah masin lidah maka itu anak adam di manjapada tulat akan dimintai pertanggungan jawab atas belas kasih tersebut. Sebagaimana dijelaskan n domestik hadits nabi Muhammad Saw seumpama berikut عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِأَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَتُسْأَلُنَّ عَنْ هَذَا النَّعِيمِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُيُوتِكُمْ الْجُوعُ ثُمَّ لَمْ تَرْجِعُوا حَتَّى أَصَابَكُمْ هَذَا النَّعِيمُ Berpokok Serdak Hurairah radiyallahu anhu, sira berfirman Rasulullah Saw bersabda kepada Abu Bakar dan Umar “Demi zat yang jiwaku yang cak semau di tangan kekuasaan-Nya niscaya akan ditanya tentang nikmat ini pada hari kiamat. Kamu dikeluarkan berasal rumah-rumahmu dalam keadaan lapar, kemudian sira tak akan lagi sehingga kamu mendapatkan kenikmatan ini” HR. Muslim. Kemudian seyogiannya kita berlimpah menjadi makhluk yang ahli bersyukur dan kelak bisa mempertangung jawabkan pada hari kiamat terhadap segala apa nan telah diberikan kepada kita, Yang mahakuasa Swt memberikan tuntunan hendaknya kita banyak berzikir dan berdoa. Demikianlah sahabat referensi madani ulasan adapun hadits mensyukuri nikmat Yang mahakuasa Swt dan penjelasannya. Sumber Buku Al Qur’an Hadits Kelas XI MA Kementerian Agama Republik Indonesia, 2022. Kunjungilah hendaknya bermanfaat. Aamiin. Source
. 398 261 445 164 382 336 161 116